Ngoplos Shell Super Extra/Pertamax Plus + Premium……..

Sedia Shell Super......Shell Super Extra.....Diesel.......

BBM non subsidi dah naik……..sesuai perkiraan saya di postingan sebelumnya. Harga Shell Super sekarang sudah nembus Rp9.550, yang Super Extra sudah nembus Rp9.000 (tadi malem ngisi masih Rp8.650). Sedangkan Pertamax plus Rp9.850 pertamax dah nembus Rp 9.550. Bagi saya pribadi tentu ini dah over budget, dalam artian pengeluaran untuk urusan ini sudah melewati ambang batas kondisi aman keuangan saya. Mungkin kondisi setiap orang berbeda, tapi inilah yang saya hadapi, jadi mau tak mau saya harus berhemat di sektor ini. Perlu saya garis bawahi…………jika saat ini Anda masih mampu membeli BBM Non Subsidi (tida menggangu keuangan Anda), Belilah BBM Non Subsidi, biarlah yang BBM subsidi itu dinikmati oleh masyarakat yang memang lebih membutuhkan……!!!!!!!!!

Sedia Premium......PertamaX...........PertamaX Plus........Bio Diesel.......Dex.......

Setelah ujicoba beberapa minggu ini…..barulah saya mendapatkan formulasi yang saya rasa pas untuk mengoplos 2 jenis BBM ini dan sesuai dengan budget.  Dari hasil baca2 dan pengalaman mengisi bensin, sampai lah saya pada kesimpulan untk mengoplos 2 BBM yang sebutkan sebagi judul menjadi setara Shell Super atau Pertamax, Perbandingannya adalah 1,5 : 1 (Shell Super Extra/Pertamax Plus : Premium). Kalo kalkulasi kasar, 1,5 di kali oktan 95, 1 dikali oktan 88 , kemudian dibagi 2 hasilnya itu oktan 92,20,  Semacam Pertamax/Shell Super  lebih dikit, kan Pertmax atau Shell Super ber-oktan 92.

Biaya yang dikeluarkan adalah Rp 13.500 (Shell Super Extra) + Rp 4.500 (Premium), Totalnya Rp 18.000 dengan jumlah literan BBM 2,5 L, Lebih irit sekitar Rp 5.875 jika anda mebeli 2,5 L Pertamax. Well……mungkin mengingatkan lagi kepada pembaca………jika saat ini Anda masih mampu membeli BBM Non Subsidi (tida menggangu keuangan Anda), Belilah BBM Non Subsidi, biarlah yang BBM subsidi itu dinikmati oleh masyarakat yang memang lebih membutuhkan……!!!!!!!!!

Tags: , , , , , ,

About beckhem

Cuma pengen sharing2 aj

15 responses to “Ngoplos Shell Super Extra/Pertamax Plus + Premium……..”

  1. jnakawara says :

    boleh dicoba om…

    yang suka rosi

    motogp.. Gaya khas Rossi

    mampir gan

  2. white vario says :

    kalo gua biasanya pertamax plus sama premium perbandinganya 1:1 lebih hemat tentunya daripada beli pertamax murni 🙂

  3. Aa Ikhwan says :

    kalo ane baru coba pertamax + premium 😀 ,
    itu jg saran dr mekanik beres :mrgreen:

  4. yayaeucup says :

    dulu pernah coba 1:1 (pertamax : premium) tarikan lebih enteng

  5. Taufik says :

    yap, memang begitu hitungannya bro sipp

  6. Zul says :

    Itu sudah saya lakukan(pertamax plus:premium dgn komposisi 1:1) sejak pertamax harganya sudah di atas 7000…

  7. auliarh says :

    1,5 : 1 (Shell Super Extra/Pertamax Plus : Premium) … dah sering dicoba blom om? … ada masalah di mesin ga? kan kerang kuning kawin sama kuda laut tuh? anaknya jadi mutan donk? wkwkwkwk *sorry ungkapan terakhir saya guyon, tapi pertanyaan efeknya buat mesin saya bertanya serius dan butuh jawaban, thnx*

    • beckhem says :

      kalo yang itu belum tahu bro, slama ini pake pertamax atau shell super, nah sebelum artikel ini brojol, 3 bahan bakar dicampur-campur (pertamax/shell super, super extra, premium), jujur sempet ngrasa ada yg g beres coz mungkin campurannya g pas, mungkin disbut gejala knocking, setelah memakai formulasi itu g ada gejala knocking. Untuk pembuktiannya mungkin harus diservis besar, kebtulan dah mulai di zona servise besar, kata mekanik sebaiknya sebelum 30rb km.

  8. Goam87 says :

    Setau saya ga bisa perhitungan nya disama ratakan begitu deh Gan, karna susunan oktan nya aja berbeda berarti berbeda juga susunan hidrokarbonnya. Bukannya menyatu tapi malah akan terjadi pemisahan, seperti solar dengan bensin, yang pastinya akan berbeda juga masa jenisnya.. begitu gak yah?? :p jadi pasti pembakaran akan terfilter oleh massa jenisnya atau suplai bbm nya akan bergantian yang masuk, kadang yg 88 kadang yang 95.. heehee cuma menyampaikan pendapat…

Leave a comment